Thursday, May 27, 2010

Pembius rambah warnet


Belajar Teknik Bius di Televisi
LOWOKWARU - SURYA-
 aksi Pembiusan oleh penjahat tidak lagi dilakukan di angkutan umum, seperti bus dan kereta api. Pembiusan berujung perampokan ini sudah merambah warung internet di Kota Malang. Berkat polisi yang sigap, tiga pembius bisa ditangkap.
Angga Iman Tri dan kawan-kawan agaknya terinspirasi kesuksesan para pembius di angkutan umum, yang bisa dikatakan hampir tidak ada yang tertangkap. Komplotan Angga pun sukses merampok Surf N Game, sebuah warnet di kawasan Jl Tlogomas. Tapi, ia tidak sepenuhnya sukses karena akhirnya tertangkap polisi.
Peristiwa itu sebenarnya terjadi pada 18 Februari 2010. Komplotan Iman memilih beraksi dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, karena saat itu kondisi warnet sedang sepi. Ia berangkat menuju sasaran bersama Lilin, 24, dan Alif, 25, warga Desa Banjarejo Kecamatan Pakis dan Joyogrand.
Berdasarkan pengakuan Angga, Kanit Reskrim Polsekta Lowokwaru Iptu Mala Darlius, mengatakan ide pembiusan itu datang dari Angga. Sebelumnya, pemuda 20 tahun itu melakukan survei kecil-kecilan di sejumlah warnet yang buka 24 jam. Ia menemukan di sejumlah warnet ada jam sepi terutama dini hari.
Setelah menentukan sasaran, Angga pun menggerakkan Afif untuk mengumpulkan ‘persenjataan’, seperti membeli chloroform di sebuah toko kimia Jl Gatot Subroto.
Pada saat yang ditentukan, empat sekawan itu masuk ke warnet sasaran, saat pengunjung sepi. Lalu, seperti adegan di televisi, mereka menuangkan chloroform ke selembar kain. Selanjutnya dengan cekatan, kain itu dibekapkan ke mulut dan hidung Agung Nugroho yang saat itu berjaga sendirian sekaligus menjadi kasir.
Begitu Agung lumpuh. Mereka mencopoti sejumlah monitor LCD di warnet itu. Namun, mereka keburu harus angkat kaki dan meninggalkan perangkat elektronik itu, karena pengunjung berdatangan setelah mendengar teriakan minta tolong.
Kapolsek Lowokwaru, AKP Gatot Susena, mengungkapkan, penyidik menelusuri identitas para perampok bersenjata bius itu berdasarkan keterangan petugas warnet yang mengaku pernah melihat para pemuda itu ngenet di situ. Lilin dan Afif bisa ditangkap lebih dulu, menyusul kemudian si Angga ditangkap, Minggu (23/5). “Tomi masih kami cari,” kata Susena.
Soal ide pembiusan itu, Angga mengakui belajar dari tontonan film-film di televisi yang memang menampilkan banyak sekali cara melumpuhkan orang.nwhy

Bookmark and Share

0 comments: